Text space

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 11 Februari 2015

Tari Tradisional Indonesia


TARI AKIU NO TAUE ODORI



Akiu no Taue Odori (秋保の田植踊?, Tari Tanam Padi di Akiu) adalah tari yang menirukan gerakan orang sewaktu menanam padi di kota Akiu, Taihaku-ku, Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang. Di Prefektur Miyagi, Prefektur Iwate, Prefektur Yamagata, dan Prefektur Fukushima, Taue Odori (arti harfiah: Tari Tanam Padi) adalah kesenian rakyat yang dibawakan pada perayaan awal tahun (koshōgatsu) untuk mendoakan panen melimpah pada musim tanam tahun itu. Istilah Akiu no Taue Odori dipakai untuk menyebut Taue Odori yang dibawakan di Akiu oleh tiga kelompok pelestarian Taue Odori yang masing-masing dimiliki penduduk di Yumoto, Nagabukuro, dan Baba. Pergelaran tari diadakan setahun sekali di kuil Buddha dan Shinto, antara dasarian kedua bulan April hingga awal bulan Mei di Nagabukuro Jinmeisha, Baba Otaki Fudō-dō, dan Yumoto Yakushi-dō.
Tari menanam padi yang dibawakan di Baba disebut Haru Taue (menandur di musim semi). Haru Taue terutama dipertunjukkan sebagai hiburan keliling dari rumah ke rumah sebagai persiapan menyambut koshogatsu (arti harfiah: tahun baru kecil, hari ke-15 bulan pertama tahun baru kalender lunisolar) sekaligus lambang kegembiraan menyambut datangnya masa bertanam padi.. Kini hanya tersisa tiga kelompok Akiu no Taue Odori yang berada di Nagabukuro (Akiu), Baba, dan Yumoto.
Tari menanam padi ini dibawakan kurang lebih 10 penari yang berperan sebagai saotome (早乙女?) atau gadis muda penanam padi. Musik yang disebut hayashi dimainkan dengan alat musik suling dan taiko

TARI BUFFALO





Tari Buffalo adalah tari yang di bawa sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan dalam perburuan kerbau . Tari Buffalo dibawakan oleh delapan orang , dengan memakai kulit kerbau di punggung mereka, dan mengecat tubuh mereka sendiri dengan warna hitam, merah, dan putih. Dalam tarian ini, Para penari berusaha meniru tingkah laku kerbau di padang rumput.Setiap penari mengenakan beberapa tangkai daun willow hijau di kepalanya.
Tarian ini hanya memerlukan  empat penari , yang mewakili empat arah utama kompas , yang menunjukan arah kedatangan kerbau. Dengan api unggun di tengah , dua orang berpakaian seperti beruang grizzly , yang dimana beruang grizzly merupakan ancaman bagi para pemburu yang sedang berburu kerbau.Penari yang berpakaian seperti beruang grizzly itu di masuki oleh setan , yang kemudian menggeram dan menancam kepada siapa saja yang mungkin mengganggu upacara.
 Dalam menenangkan gerakan penari grizzlies yang liar karena dimasuki oleh setan, biasanya penonton menenangkanya dengan cara melempar makanan kepada penari grizzlies , yang kemudian dibawanya pergi ke padang rumput sebagai umpan untuk kedatangan kerbau. 
Dalam upacara tersebut, orang-orang tua  memukul pada drum dan menyanyikan doa agar  perburuan  kerbau menjadi sukses.  Ketika setan yang merasuki penari grizzlies itu berhasil di usir dan kerbau buruan telah didapat , seluruh suku bergabung dalam pesta syukur yang melimpah .

TARI BALET




Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang dikoreografi menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai bagian dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet.

 TARI LIMBO



Limbo sejatinya berasal dari kepulauan Trinidad, tapi sebagian besar orang di dunia justru lebih mengenal limbo berasal dari hawai. Tarian Lombo mulai populer di tahun 1900 an. Para penari hawai menari dengan iringan musik khas karibia, lalu para penari mulai berjalan melewati tiang horizontal sambil membungkukkan badan ke belakang agar tidak menyentuh tiang. Para penari bergantian melewati tiang horizontal, dan setiap penari menjatuhkan tiang, maka ia harus kembali mengulangnya dari awal. Tiang akan semakin dirurunkan setingkat demi setingkat.
Seiring dengan populernya musik reggae dari jamaika, tarian ini kemudian mulai identik dengan Jamaika. hal ini dibuktikan dengan banyaknya musisi asal jamaica yang menciptakan banyak musik limbo di tahun 50 an, seperti Lord Tickler and Calypsonians, Denzil Laing, the Wrigglers dan masih banyak lagi.kata Limbo berasal dari kata Limber, yang berarti lentur. Tari limbo ini mengandung filosofi hidup, dimana manusia harus selalu berusaha menghadapi rintangan yang datang, dan semakin dewasa manusia, maka rintangan yang akan ia dapatkan akan semakin sulit (hal ini digambarkan dengan tiang horizontal yang makin diturunkan ke bawah).
 TARI FLAMENCO




          Flamenco adalah gaya musik dan tari yang berasal dari beberapa daerah di Spanyol selatan. Seiring dengan menyebarnya  budaya dari  Roma, Bizantium, Sephardic dan elemen Moor  , telah mempengaruhi  dalam perkembangan tarian  flamenco ini.  pengaruh ini menyatu di daerah dekat  Reconquista, di abad ke-15. Asal-usul kata flamenco tidak jelas , dikarenakan Hal itu tidak pernah dicatat sampai akhir abad 18.  

          Flamenco populer dengan iringan  musik gitanos Andulusian (gipsi).Pada tanggal 16 November 2010, UNESCO menyatakan Flamenco salah satu dari Karya Agung Warisan Lisan dan Takbenda Kemanusiaan.
Ada banyak teori tentang sejarah tari flamenco, namun tidak ada bukti yang kuat , untuk menegaskan bahwa teori itu benar . salah satu dari teori tersebut , diantaranya di jelaskan dalam buku  flamenco de lo secreto y Origenes del cante jondo : di terangkan  bahwa asa-usul kata flamenco mungkin berasal dari bahasa Arab Andalusia  yang berarti : "pelarian Petani ". Hal itu di hubungkan karena banyak Muslim Andalusia ( Moriscos )  memutuskan untuk tinggal dan bercampur dengan pendatang baru Romawi ketika tanah mereka diambil alih oleh Romawi , karena ingin menguasai kota Andalusia ( spanyol ).

TARI SINGA BARONGSAI




Tarian Singa (bahasa Cina: 舞獅; pinyin: wǔshī) adalah sebahagian daripada tarian tradisional dalam adat warisan masyarakat Cina, yang mana penari akan meniru pergerakan singa dengan menggunakan kostum singa. Kostum singa itu dimainkan oleh dua penari iaitu seorang memainkan di bahagian hadapan dengan menggerakan kepala kostum, manakala pasangan penari akan memainkan bahagian belakang kostum singa tersebut. Kedua-dua penari itu akan bergerak seakan-akan singa di atas pentas yang disediakan. Tarian singa ini akan diiringi oleh gong, dram, dan dentuman mercon yang dikatakan akan membawa tuah.
Sejarah singa dianggap sebagai pelindung dalam kebanyakan adat orang Asia, terutamanya bagi mereka yang berketurunan orang Cina. Tarian singa menjadi adat di negara China, Taiwan, Jepun, Korea, Thailand, dan Vietnam. Setiap negara tersebut mempunyai corak dan bentuk tarian yang berbeza. Namun tarian ini lebih terkenal sebagai warisan orang Cina, kerana dikatakan sejarahnya bermula lebih 1,000 tahun lalu. Dua tarian singa yang amat popular ialah "Tarian Singa Utara" dan "Tarian Singa Selatan".
Tarian Singa Utara adalah berasal dari bahagian utara China yang menggunakan tarian ini sebagai hiburan diraja. Kostum singa mereka menggunakan warna merah, jingga dan kuning (hijau bagi kostum singa betina). Tarian Singa Utara adalah lebih banyak pergerakan akrobatik dan bertujuan sebagai hiburan.
Tarian Singa Selatan lebih membawa perlambangan alam sekitar. Tarian ini selalu dipersembahkan sebagai istiadat upacara membuang semangat jahat dan upacara meminta tuah. Tarian Singa Selatan menggunakan pelbagai warna dan kepala kostum mempunyai mata yang lebih besar daripada Singa Utara, dan mempunyai cermin serta sebatang tanduk di hadapan kepalanya. mata singa itu hitam,putih atau merah,putih menunjukkan kegarangan.
TARI SEMA SUFI
Tarian Sema ( Whirling Dervishes ) merupakan Tarian Sufi yang sangat religius dari Timur Tengah. Tarian ini merupakan inspirasi dari Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi, dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan di bumi ini adalah berputar.
Para penari terus  berputar mengikuti alunan musik, dimana semakin lama, putaran itu kian cepat dan panjang. Kostum tari dengan rok lebar yang mereka kenakan berkibar indah. Meliuk seiring dengan derasnya putaran para darwis ( penari )  itu. Seolah mengalami ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi putaran yang semakin kencang.
Ketika guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi yang bernama Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia, Rumi mengekspresikan kesedihan itu dengan tarian sema tersebut. Ketika gurunya meninggal, Rumi sadar bahwa manusia itu fana. Dari tarian itu, Rumi menemukan tujuan hidup yang hakiki, yaitu mencari Tuhan. Sejak itulah dia mulai berputar, bahkan bisa selama tiga hari tiga malam.  Saat berputar, Rumi menanggalkan semua emosinya serta  semua rasa duniawi. Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan yang sangat besar pada Sang Pencipta.
Tarian ini memerlukan fisik yang kuat, karena bisa berputar-putar sampai ber jam-jam. Kalau kita berputar-putar seperti itu beberapa menit saja, mungkin kepala sudah pusing, bahkan bisa menimbulkan mual-mual dan mau muntah.
Bagian Pertama Para penari Darwis mengenakan topi panjang Sikke yang melambangkan pusara atau batu nisan bagi egonya. Jubah putih atau disebut Tennure adalah kain kafan yang melepaskan tabir ego dari Jubah Hitam (Hirka) yang menyelimuti spiritualitasnya dalam mencapai kebenaran. Saat bersiap dan dalam gerakan berhenti, para penari memeluk dan menyilangkan tangannya, hal ini menggambarkan keesaan dan kesatuan Tuhan. Saat berputar tangannya direntangkan, tangan kanan menghadap ke atas besiap menerima kemurahan Tuhan. Tangan kirinya menghadap ke bawah beralih dari kanan ke kiri melalui jantung hidupnya. Hal ini menunjukkan bagaimana meneruskan nikmat spiritual dari Tuhan kepad manusia lain melalui ‘mata Tuhan”. Berputar dengan poros jantung dari kanan ke kiri, sang darwis memeluk seluruh umat manusia dan ciptaan dengan kasih sayang dan cinta. Ritual dimulai dengan sebuah eulogi “Nat-I Sarif” kepada Nabi, sebagai perwakilan cinta, dan nabi-nabi sebelum beliau. Memuji mereka berarti memuji Tuhan yang telah menciptakan mereka. Bagian Kedua Bagian kedua adalah suara genderang sebagai symbol perintah Tuhan pada makhlukNya. “Jadi, maka jadilah”, “Kun fa ya Kun” Bagian Ketiga Bagian ketiga adalah tambahan instrument “taksim” yang seakan berkata melalui “ney” seruling panjang khas pemusik rumi. Ini menunjukkan “Hembusan Nafas Kehidupan” pada semua mahluk. Itulah tiupan keTuhanan.
Bagian Keempat Bagian keempat yaitu sambutan salam sesama darwis dan kondisi larut dalam putaran “Devr-i Veled” yang diiringi musik “peshrev”. Bagian ini menyimbolkan salut dan salam antar jiwa yang lepas dari keterikatan pada bentuk dan badan. Bagian Kelima Bagian ini yaitu Sema atau berputar. Terdiri dari empat salam. Pada penghujung masing-masing kembali pada keadaan bersiap, para penari menunjukkan persaksian atas kesatuan Tuhan. Salam pertama adalah kelahiran kesadaran dan rasa manusia atas kebenaran. Penerimaan yang utuh atas keberadaan tuhan sebagai pencipta dan diri manusia sebagai ciptaan. Salam kedua menggambarkan kelemahan manusia yang menyaksikan kemegahan penciptaan didepan keagungan tuhan dan kemurahanNya. Salam ketiga adalah tranformasi dri kelemahan menjadi cinta sehingga menjadikan akal tunduk pada cinta. Ini adalah bentuk utuh berserah diri, pemusnahan diri dalam zat yang dicinta, suatu peleburan.
Bentuk ekstase ini dalam ajaran Islam adalah tingkat tertinggi yang disebut “Fanafillah”. Akan tetapi, derajat tertinggi dalam Islam adalah derajat Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam, yang lebih “layak” disebut sebagai hamba atau pelayan Tuhan, baru kemudian disebut sebagai utusan tuhan. Tujuan Tarian Sema bukanlah ekstase tak berujung dan hilangnya kesadaran pikiran. Pada masa penghentian salam ini, penari mengenali keberadaannya, tangan bersilang menunjukkan kesadaran dan kemengertian ke Maha Esa-an Tuhan. Salam keempat seperti sebagaimana Nabi saw sampai ke singgasana Arsy dan kemudian kembali ke bumi menjalankan tugasnya. Penari darwis mencapai kondisi “Fanafillah”, kembali dalam tugasnya sebagai ciptaan pada kondisi kehambaan setelah berakhirnya perjalanan spiritualnya. Dia menjadi pelayan Tuhan, kitab-kitabNya, para nabiNya dan pelayan bagi ciptaanNya. Bagian Keenam Bagian ini diakhiri dengan pembacaan Al Qur’an, khususnya Surat Al Baqarah ayat 115: “Dan milik Allah Timur dan Barat. Kemanapun kamu menghadap disanalah wajah Allah. Sungguh Allah Maha Luas, Maha Mengetahui’. Bagian Ketujuh Bagian ketujuh adalah doa untuk arwah para nabi dan mukminin.
TARI HAKA



Haka adalah tarian traditional Maori - penduduk asli - New Zealand, tarian ini diikuti oleh teriakan dan dilakukan secara group. Tarian perang haka pada mulanya merupakan tarian yang dilakukan oleh para warriors sebelum perang, dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan mereka dengan tujuan mengintimidasi pihak lawan. Tarian ini sesungguhnya tidak khusus merupakan tarian perang, atau hanya dilakukan oleh sekelompok pria, tarian haka juga bisa dilakukan oleh wanita, campuran pria dan wanita, bahkan bisa dilakukan oleh anak-anak.
Dalam tarian ini, berbagai macam aksi dipertontonkan, misalnya ekspresi wajah yang memperlihatkan warna putih mata dan menjulurkan lidah (mereka menantang dengan cara menjulurkan lidah), atau memukulkan tangan ke tubuh dan menghentakkan kaki. Teriakan dan geraman juga digunakan. Semua gerakan tubuh seperti tangan, kaki, suara, mata dan lidah merupakan kombinasi untuk memperlihatkan keberanian atau kegagahan, rasa jengkel, kegembiraan atau perasaan lain tergantung tujuan dari tarian tersebut.
 TARI SIMBA



Samba (lafal: [sɐbɐ]) adalah tarian Brasil dan genre musik yang berakar dari Afrika. Tarian ini  berasal dari Afrika, dan dibawa oleh budak­-budak Afrika ke Brazil. Disana, tarian ini menjadi tarian rakyat, dan sejak tahun 1935 setiap tahun diadakan festival Samba di Brazil Hal ini diakui di seluruh dunia sebagai simbol dari Brasil dan Karnaval Brasil. Dianggap sebagai salah satu ungkapan paling populer budaya Brasil, samba telah menjadi ikon identitas nasional Brasil. Samba de Roda (tari lingkaran) dari Bahia, yang menjadi warisan dunia oleh UNESCO bidang kemanusiaan pada tahun 2005, adalah akar utama dari Carioca samba, samba yang dimainkan dan ditarikan di Rio de Janeiro.
Secara tradisional, samba dimainkan dengan senar (cavaquinho dan berbagai jenis gitar) dan berbagai instrumen perkusi seperti tamborim. Dengan pengaruh orkestra Amerika sejak Perang Dunia Kedua dan dampak budaya musik AS pascaperang, mulai digunakan juga instrumen tiup seperti trombon, terompet, choro, flute dan klarinet.
TARI KETUK / TAP DACE
Tap dance, tarian yang berakar dari tradisi tari Irlandia, yang merupakan suatu daerah indah berbukit-bukit, berkabut, terkenal dengan militansi dan kerakyatannya . gerakan tari tap dance-seperti namanya-menekankan gerak telapak kaki yang menimbulkan efek bunyi ritmik akibat hentakan sepatu pada lantai pentas. Sejumlah penari serentak melakukan gerakan tap, mengentak-entakkan kaki ke lantai. Presisi dan akurasi mereka terukur prima dan matematis. Sementara wajah, senyum, dan tatapan mata mereka begitu ekspresif.
Tarian tradisi Irlandia itu dipermodern dengan koreografi yang memasukkan beragam unsur gerak di luar pakem tradisi. Panggung disiram tata cahaya warna-warni. Dalam hal tata cahaya ini, tak ada komentar lain kecuali ini: prima.
Dari kaki para penari yang tak kalah indahnya itulah kita mendengar ketukan langkah yang girang, ber-cericit, dan berbagai hal lain yang menimbulkan suasana hati macam-macam.
Tap dance yang merupakan gaya baru hasil perpaduan antar-ras di Amerika dan Afrika itu, pada abad ke-19, masih menjadi tarian jalanan yang digemari imigran Irlandia dan para budak kulit hitam. 
FESTIVAL TARI AWA
Tari Awa (阿波踊り Awa Odori?) adalah tari asal Provinsi Awa (Prefektur Tokushima), Jepang yang ditarikan secara beramai-ramai di berbagai kota dan desa di Prefektur Tokushima untuk menyambut perayaan Obon. Setiap tahun tanggal 12-15 Agustus, tari Awa dilangsungkan di tengah kota Tokushima.
Penari Awa menari dalam kelompok-kelompok yang disebut ren sambil berpawai di jalan-jalan. Satu kelompok penari bisa terdiri dari lusinan penari. Tari Awa adalah sejenis Bon Odori. Penari wanita menari dengan posisi tubuh tegak dan tangan yang digerak-gerakkan di atas kepala. Pria menari dengan pinggul direndahkan, serta gerakan tangan dan kaki yang dinamis.
Musik pengiring menggunakan alat musik yang terdiri dari shamisen, perkusi (taiko dan tsuzumi), genta (kane), dan flute (yokobue). Lagu yang dimainkan adalah lagu populer dari zaman Edo yang berjudul "Yoshikono".
Selain dipertunjukkan di Prefektur Tokushima, kelompok tari Awa asal Tokushima sering berkeliling di kota-kota besar di Jepang (khususnya di wilayah Kanto). Di distrik Suginami-ku, Tokyo, tari Awa diselenggarakan kuil Kōenji bersama pusat perbelanjaan di dekatnya.
Festival tari Awa sudah diselenggarakan sejak 400 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu dari 3 matsuri terbesar di Shikoku. Tari Awa sering dikatakan berasal dari gerakan tari disertai pengucapan doa agama Buddha. Penjelasan lain mengatakan bahwa penguasa Istana Tokushima yang bernama Hachisuka Iemasa memerintahkan penduduk Tokushima untuk menari beramai-ramai setelah istana selesai dibangun. Menurut cerita yang lain, tari Awa mulai ditarikan orang sejak Tokushima dijadikan wilayah administrasi (han) tersendiri

TARI KIPAS BUCHAECHUM KOREA



Buchaechum atau Tari Kipas adalah salah satu tarian tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954. Para penari menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.
Tari Kipas adalah salah satu bentuk tarian yang paling eksotis . Tari kipas ini memiliki beberapa variasi tersendiri yang merupakan hasil dari kebudayaan kore. Bahkan ,Tarian ini telah banyak memikat para penonton dari Negara-negara Barat.         
 Tari Kipas lebih memfokuskan kepada warna-warni pakaian yang mencolok dan format posisi para penari. Dalam tarian ini kipas tidak hanya tampil sebagai alat pengusir hawa panas, tapi juga bisa menjadi bunga atau gelombang laut dengan cara meletakkan kipas itu berdempetan
 TARI KATHAK INDIA


kathak ( Hindi : कथक, Urdu : کتھک) adalah salah satu dari delapan bentuk tarian klasik India , berasal dari India utara dan daerah yang sekarang bagian dari Pakistan.
Pada masa lalu, pertunjukan ini tampil di alun-alun desa atau halaman candi.Sebagian besar dari pertunjukan ini, menceritakan misah-kisah mitologi dan moral, dengan berupa gerakan tangan dan ekspresi wajah
Itu adalah teater klasik, menggunakan musik instrumental dan vokal bersama dengan gerakan bergaya, untuk meramaikan cerita. . Bentuknya hari ini berisi jejak dan ritual tarian kuil, dan pengaruh gerakan bhakti . Dari abad ke-16 dan seterusnya ini menyerap fitur tertentu dari tari Persia dan Asia Tengah tari yang diimpor oleh pengadilan kerajaan dari era Mughal .
Pertunjukan tarian ini adalah tarian klasik, yang menggunakan music instrumental dan vokal, bersama dengan gerakan yang bergaya tinggi, yang bertujuan untuk meramaikan cerita. Sejak abad ke 16 dan seterusnya, tarian ini terpengaruh kebudayaan dari Persia dan Asia tengah, ketika era dinasti Mughal di Idia.
TARI NAGA LIONG
Tari Naga (karakter sederhana: ; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah 'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis.
Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini --- berkelok-kelok dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.

 TARI KHMER


Tarian Khmer klasik, yaitu seni pertunjukan seperti balet asli dari Kamboja, seringkali disebut "Tarian Bidadari". Konon tarian Khmer kalsik pada zaman sekarang dihubungkan dengan tradisi menari di istana raja-raja Angkor, yang terinspirasi dari mitologi tentang istana para dewa di kahyangan dan penarinya adalah para bidadari.
Gerakannya tarian ini lambat, seperti menghipnotis, mencerminkan gerakan tarian dari Negara Kamboja. Tubuh penari harus fleksibel dan seperti tak bertulang.
TARI ODISSI


 Odissi adalah tarian yang berasal dari Orissa untuk memuja Krishna. Ciri khas tari ini adalah ditarikan dengan sukacita dan penuh semanga. Tarian ini penuh gerakan yang mengkonsentrasikan pada tribhang, gerakan tubuh yang terbagi atas tiga bagian, kepala, dada dan torso. Penari Odissi menceritakan tentang 8 inkarnasi dari Vishnu, yakni Dewa Krishna.
Tari Odissi merupakan tari klasik India yang berkembang sebagai ekspresi kebaktian spiritual, suatu  bentuk tarian yang anggun kepada Sang Pencipta. Kesenian ini masih dipertahankan di tempat-tempat suci di Orissa. Banyak kaum perempuan menari yang dikenal sebagai Maharis, mereka terikat dengan tempat-tempat suci untuk mengadakan ritual pagi dan malam kepada dewa-dewa. Tradisi tari ini dipelihara secara turun-temurun dari generasi ke generasi berkat ketekunan penari-penari kuil. Tari Odissi ini cukup istimewa dan berbeda dari jenis tari-tari lainnya, karena keanggunan dan pesonanya.  Karakteristik tari Odissi adalah pada defleksi (lekukan) pinggul, sikap berdiri seperti Chauka dan Tibhanga (triple bend), desain lengkung pada gerakan tangan, gerakan tubuh berputar yang mengalir, juga penuh pose sikap seperti patung yang disebut bhangis.
 TARI HULA



Hula atau hula-hula adalah jenis tarian asal Kepulauan Hawaii yang diiringi nyanyian atau lagu. Hula diciptakan oleh orang Polinesia dari Kepulauan Hawaii. Lagu yang mengiringi tarian disebut mele. Hula menggambarkan atau mendramatisasikan mele.
Ada banyak jenis hula. Hula bisa digolongan menurut gaya, tema, atau periode. Hula Preservation Society mencatat sekitar 300 jenis hula. Berdasarkan gaya penyajian, hula dibagi menjadi dua kategori: kahiko dan ʻauana. Kahiko adalah hula kuno yang dipentaskan sebelum warga kulit putih tiba di Hawaii. Kahiko diiringi dengan nyanyian dan permainan alat musik tradisional. Hula yang berkembang melalui pengaruh Barat disebut ʻauana. Hula ini juga diiringi nyanyian dan permainan alat musik tradisional yang sudah mengkombinasikan alat musik modern seperti gitar, ukulele, dan kontrabass.
Hula juga dipertunjukkan dalam ritual keagamaan, misalnya dalam upacara di panggung heiau. Kesalahan kecil sewaktu menari bahkan sudah menjadikan tarian sebagai tidak sah, dan dipercaya sebagai pertanda nasib buruk. Penari yang masih belajar sudah tentu banyak membuat kesalahan. Selama masih belajar, penari dipingit secara ritual dan berada bawah perlindungan dewi Laka. Setelah tamat, upacara diadakan untuk merayakan keberhasilan belajar hula dan lepasnya dari pingitan.
Hula dipertunjukan untuk hiburan sehari-hari atau di pesta-pesta keluarga. Ketika dipertunjukkan di hadapan kepala suku, tari hula menjadi acara yang serius. Kepala suku biasanya berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya di wilayah kekuasaannya. Setiap desa harus menjamu kepala suku dengan makanan, menyediakan tempat menginap dan hiburan untuk kepala suku dan rombongannya. Pertunjukan hula dulunya merupakan salah satu bentuk tanda kesetiaan, dan sering dipakai untuk menyanjung kepala suku. Dalam kesempatan tersebut juga dibawakan hula suci untuk para dewa-dewi Hawaii. Semua tarian hula harus dibawakan hingga selesai tanpa salah. Kesalahan dianggap membawa pertanda buruk dan sikap tidak hormat.
Kepala suku dari wilayah lain juga dijamu dengan tari hula. Bentuk keramahan ini dilanjutkan untuk menyambut kedatangan tokoh-tokoh penting dari Barat yang datang berkunjung. Mereka nantinya menulis pengalaman mereka menyaksikan pertunjukan hula pada abad ke-19 dan abad ke-20.
Asal usul hula dijelaskan dalam berbagai legenda. Dalam cerita , dikisahkan tentang Pele sang dewi api yang melarikan diri dari saudara perempuan bernama Namakaokaha'i (dewi samudra). Pele mencari tempat tinggal, dan menemukan sebuah pulau yang membuatnya tidak bisa disentuh ombak samudra. Serangkaian kawah di Kepulauan Hawaii menandai hula yang pertama kali ditarikan oleh Pele sebagai perayaaan kemenangan atas Namakaokaha'i.
 TARI CHAKKIRAKO


Chakkirako (チャッキラコ?) adalah tari rakyat dari kawasan Nakazaki dan Hanagure di Distrik Misaki, Kota Miura, Prefektur Kanagawa, Jepang. Tari ini dibawakan setahun sekali pada 15 Januari sebagai tradisi perayaan tahun baru kecil (koshogatsu). Penari berjumlah sekitar 20 anak perempuan usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar (5 hingga 12 tahun). Mereka menari di depan kuil Shinto dan beberapa rumah tinggal penduduk setempat.
Setelah menerima penyucian dari pendeta Shinto, pagi hari sekitar pukul 10.00, para penari mulai menari untuk Kuil Kainan sekitar pukul 10.30. Tarian mereka melambangkan harapan penduduk setempat untuk memperoleh tangkapan ikan melimpah, dagangan laris, dan rumah tangga yang rukun. Selepas tengah hari, tarian dipersembahkan kepada Ryū Kamisama di depan kuil kecil di kawasan Nakazaki-Hanakure. Selanjutnya, penari berganti kostum dengan hakama berwarna merah dilengkapi suikan dan penutup kepala eboshi. Dari siang hingga senja, mereka menari berkeliling di toko-toko dan rumah penduduk setempat yang berpengaruh.
Pada tahun 1976, Pemerintah Jepang menetapkan Chakkirako sebagai Warisan Penting Budaya Takbenda Rakyat. UNESCO memasukkan tari ini ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2009.

Kostum penari berupa kimono berwarna-warni cerah. Para penari menari sambil berjajar berhadap-hadapan atau menari dalam lingkaran. Alat-alat menari yang dipegang sewaktu menari bergantung kepada jenis tarian. Penari memegang maiōgi (kipas lipat untuk menari, atau dua buah kipas lipat) atau chakkirako (sebutan untuk sepasang perkusi dari batang bambu sepanjang kira-kira 20 cm, dan kedua ujungnya berhiaskan giring-giring dan guntingan kertas 5 warna).
Tarian mereka tidak diiringi alat musik, melainkan diiringi nyanyian yang disebut ondotori,dari lima hingga sepuluh orang wanita berusia 40 tahun hingga 80 tahun. Pakaian yang dibawakan para wanita adalah kimono warna hitam lengkap dengan haori. Nama tarian ini berasal dari bunyi chakkirako yang terdengar setelah para penari membunyikan dua batang bambu yang mereka bawa.
Ada enam repertoar sesuai dengan judul lagu:
  • "Hatsuise" (初いせ?)
  • "Chakkirako" (ちゃっきらこ?)
  • "Nihon-odori" (二本踊り?)
  • "Yosasa-bushi" (よささ節?)
  • "Kamakura-bushi" (鎌倉節?)
  • "Oise Mairi" (お伊勢参り?)
Keseluruhan dari repertoar juga disebut "Chakkirako".
Chakkirako tidak memiliki asal usul yang pasti. Tarian ini konon berasal dari berbagai tarian yang dibawa oleh para pelaut dari berbagai daerah di Jepang yang singgah di Pelabuhan Misaki. Chakkirako diketahui sudah ditarikan sejak pertengahan zaman Edo untuk mendoakan hasil tangkapan ikan melimpah. Salah satu kisah menyatakan dewa-dewa Kuil Kainan mengajarkan tarian ini kepada anak perempuan penduduk setempat. Kisah lain mengatakan ketika berwisata di Misaki, Minamoto no Yoritomo diminta untuk menari oleh ibu dan anak yang sedang mengambil rumput laut. Yoritomo menolak karena merasa sudah tua, dan sebagai gantinya anak perempuan dari wanita itu disuruhnya menari. Anak perempuan itu menari dengan membawa batang bambu kecil, dan ibunya menyanyi.
 TARI SALSA

Salsa” berasal dari bahasa Spanyol yang secara harafiah berarti saus ( inggris : “Sauce” ) yang secara spesifik sebetulnya merupakan sejenis saus sambal / saus pedas yang biasanya digunakan untuk makanan Amerika Latin. Namun, pengertian Salsa sebagai sebuah dance dan aliran musik ternyata telah melewati perjalanan sejarah yang sangat panjang dan penuh dengan kontroversi.
Mungkin nenek moyang dari musik “Salsa” yang kita ketahui sekarang adalah yang sebetulnya dahulu disebut sebagai Cuban Son, sebuah aliran musik yang berasal dari provinsi Oriente di daerah Cuba. Cuban Son mulai terbentuk pada akhir abad 19, dengan mewakili perpaduan budaya Afrika dan Spanyol, memadukan konsep rhythm, harmoni, dan melodi dari kedua belah tradisi. Pada awal abad 20, musik Son telah merasuki berbagai genre musik Cuba, dengan ciri khas adanya ritmik clave yang sampai sekarang menjadi trade mark musik Salsa. Alat-alat musik tradisional yang digunakan pada awal lahirnya Son diantaranya tres, bongo, clave, maracas, güiro, dan instrument yang mewakili bass ( marímbula, botija, atau contra bass ala eropa ), serta vokal. Sebelum dimulainya penggunaan instrument piano dan guitar, tres merupakan satu-satunya instrument melodis yang bertanggungjawab menyediakan unsur melodic dan harmonic pada lagu.Secara budaya, musik salsa pun berkembang tidak hanya sebagai Dance Music, namun juga sebagai “Listening Music”, dengan perpaduan antara unsur mainstream jazz, dan be bop, yang kemudian melahirkan Latin Jazz ( juga disebut Cuban Jazz )

sumber :  http://planetkikuk.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar