TARI AKIU NO TAUE ODORI
Akiu
no Taue Odori (秋保の田植踊?, Tari Tanam Padi di Akiu) adalah tari yang menirukan gerakan orang
sewaktu menanam padi di kota Akiu, Taihaku-ku, Sendai, Prefektur
Miyagi, Jepang. Di Prefektur Miyagi, Prefektur Iwate, Prefektur Yamagata, dan Prefektur Fukushima, Taue Odori (arti harfiah: Tari
Tanam Padi) adalah kesenian rakyat yang dibawakan pada perayaan awal tahun (koshōgatsu) untuk mendoakan panen melimpah pada musim tanam tahun itu.
Istilah Akiu no Taue Odori dipakai untuk menyebut Taue Odori yang
dibawakan di Akiu oleh tiga kelompok pelestarian Taue Odori yang masing-masing
dimiliki penduduk di Yumoto, Nagabukuro, dan Baba. Pergelaran tari diadakan
setahun sekali di kuil Buddha dan Shinto, antara dasarian kedua bulan April
hingga awal bulan Mei di Nagabukuro Jinmeisha, Baba Otaki Fudō-dō, dan Yumoto
Yakushi-dō.
Tari
menanam padi yang dibawakan di Baba disebut Haru Taue (menandur di musim
semi). Haru Taue terutama dipertunjukkan sebagai hiburan keliling dari
rumah ke rumah sebagai persiapan menyambut koshogatsu (arti harfiah:
tahun baru kecil, hari ke-15 bulan pertama tahun baru kalender lunisolar) sekaligus lambang kegembiraan
menyambut datangnya masa bertanam padi.. Kini hanya tersisa tiga kelompok Akiu
no Taue Odori yang berada di Nagabukuro (Akiu), Baba, dan Yumoto.
Tari
menanam padi ini dibawakan kurang lebih 10 penari yang berperan sebagai saotome
(早乙女?) atau gadis muda penanam padi. Musik yang disebut hayashi
dimainkan dengan alat musik suling dan taiko.
TARI BUFFALO
Tari
Buffalo adalah tari yang di bawa sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan
dalam perburuan kerbau . Tari Buffalo dibawakan oleh delapan orang , dengan
memakai kulit kerbau di punggung mereka, dan mengecat tubuh mereka sendiri
dengan warna hitam, merah, dan putih. Dalam tarian ini, Para penari berusaha
meniru tingkah laku kerbau di padang rumput.Setiap penari mengenakan beberapa
tangkai daun willow hijau di kepalanya.
Tarian ini hanya memerlukan
empat penari , yang mewakili empat arah utama kompas , yang menunjukan
arah kedatangan kerbau. Dengan api unggun di tengah , dua orang berpakaian
seperti beruang grizzly , yang dimana beruang grizzly merupakan ancaman bagi
para pemburu yang sedang berburu kerbau.Penari yang berpakaian seperti beruang
grizzly itu di masuki oleh setan , yang kemudian menggeram dan menancam kepada
siapa saja yang mungkin mengganggu upacara.
Dalam menenangkan
gerakan penari grizzlies yang liar karena dimasuki oleh setan, biasanya
penonton menenangkanya dengan cara melempar makanan kepada penari grizzlies ,
yang kemudian dibawanya pergi ke padang rumput sebagai umpan untuk kedatangan
kerbau.
Dalam upacara tersebut, orang-orang tua memukul pada drum dan menyanyikan doa
agar perburuan kerbau menjadi sukses. Ketika setan yang merasuki penari grizzlies
itu berhasil di usir dan kerbau buruan telah didapat , seluruh suku bergabung
dalam pesta syukur yang melimpah .
TARI BALET
Balet adalah nama dari salah satu teknik
tarian. Karya tari yang dikoreografi menggunakan teknik ini dinamakan
balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik
orkestra ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai bagian
dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi.
Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai
berkembang dalam periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik
keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Istilah
ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte
Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti
atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet
itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la
Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Pada tahun
yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis
mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya
tari balet.
TARI LIMBO
Limbo sejatinya berasal dari
kepulauan Trinidad, tapi sebagian besar orang di dunia justru lebih mengenal
limbo berasal dari hawai. Tarian Lombo mulai populer di tahun 1900 an. Para
penari hawai menari dengan iringan musik khas karibia, lalu para penari mulai
berjalan melewati tiang horizontal sambil membungkukkan badan ke belakang agar
tidak menyentuh tiang. Para penari bergantian melewati tiang horizontal, dan setiap
penari menjatuhkan tiang, maka ia harus kembali mengulangnya dari awal. Tiang
akan semakin dirurunkan setingkat demi setingkat.
Seiring dengan populernya musik
reggae dari jamaika, tarian ini kemudian mulai identik dengan Jamaika. hal ini
dibuktikan dengan banyaknya musisi asal jamaica yang menciptakan banyak musik
limbo di tahun 50 an, seperti Lord Tickler and Calypsonians, Denzil Laing, the
Wrigglers dan masih banyak lagi.kata Limbo berasal dari kata Limber, yang
berarti lentur. Tari limbo ini mengandung filosofi hidup, dimana manusia harus
selalu berusaha menghadapi rintangan yang datang, dan semakin dewasa manusia,
maka rintangan yang akan ia dapatkan akan semakin sulit (hal ini digambarkan
dengan tiang horizontal yang makin diturunkan ke bawah).
TARI FLAMENCO
Flamenco adalah gaya musik dan tari yang berasal dari beberapa daerah di Spanyol selatan. Seiring dengan menyebarnya budaya dari Roma, Bizantium, Sephardic dan elemen Moor , telah mempengaruhi dalam perkembangan tarian flamenco ini. pengaruh ini menyatu di daerah dekat Reconquista, di abad ke-15. Asal-usul kata flamenco tidak jelas , dikarenakan Hal itu tidak pernah dicatat sampai akhir abad 18.
Flamenco populer dengan iringan musik gitanos Andulusian (gipsi).Pada tanggal 16 November 2010, UNESCO menyatakan Flamenco salah satu dari Karya Agung Warisan Lisan dan Takbenda Kemanusiaan.
Ada banyak teori tentang sejarah tari flamenco, namun
tidak ada bukti yang kuat , untuk menegaskan bahwa teori itu
benar . salah satu dari teori tersebut , diantaranya di jelaskan dalam
buku “flamenco de lo secreto y Origenes del cante jondo” : di terangkan bahwa asa-usul kata flamenco mungkin berasal dari bahasa Arab Andalusia yang
berarti : "pelarian Petani ". Hal itu di hubungkan karena banyak Muslim Andalusia ( Moriscos ) memutuskan
untuk tinggal dan bercampur dengan pendatang baru Romawi ketika tanah mereka diambil alih oleh Romawi , karena ingin menguasai
kota Andalusia ( spanyol ).
TARI SINGA BARONGSAI
Tarian Singa (bahasa Cina:
舞獅; pinyin:
wǔshī) adalah sebahagian daripada tarian tradisional dalam adat warisan masyarakat
Cina, yang
mana penari akan meniru pergerakan singa dengan menggunakan kostum singa. Kostum singa itu
dimainkan oleh dua penari iaitu seorang memainkan di bahagian hadapan dengan
menggerakan kepala kostum, manakala pasangan penari akan memainkan bahagian
belakang kostum singa tersebut. Kedua-dua penari itu akan bergerak seakan-akan
singa di atas pentas yang disediakan. Tarian singa ini akan diiringi oleh gong, dram, dan dentuman mercon yang
dikatakan akan membawa tuah.
Sejarah singa dianggap sebagai pelindung dalam
kebanyakan adat orang Asia,
terutamanya bagi mereka yang berketurunan orang Cina. Tarian singa menjadi adat
di negara China, Taiwan, Jepun, Korea, Thailand, dan Vietnam. Setiap
negara tersebut mempunyai corak dan bentuk tarian yang berbeza. Namun tarian
ini lebih terkenal sebagai warisan orang Cina, kerana dikatakan sejarahnya
bermula lebih 1,000 tahun lalu. Dua tarian singa yang amat popular ialah
"Tarian Singa Utara" dan "Tarian Singa Selatan".
Tarian Singa Utara adalah berasal dari bahagian
utara China
yang menggunakan tarian ini sebagai hiburan diraja. Kostum singa mereka
menggunakan warna merah,
jingga dan kuning (hijau bagi kostum
singa betina). Tarian Singa Utara adalah lebih banyak pergerakan akrobatik dan
bertujuan sebagai hiburan.
Tarian Singa Selatan lebih membawa perlambangan
alam sekitar. Tarian ini selalu dipersembahkan sebagai istiadat upacara
membuang semangat jahat dan upacara meminta tuah. Tarian Singa Selatan
menggunakan pelbagai warna dan kepala kostum mempunyai mata yang lebih besar
daripada Singa Utara, dan mempunyai cermin serta sebatang tanduk di hadapan
kepalanya. mata singa itu hitam,putih atau merah,putih menunjukkan kegarangan.
TARI SEMA SUFI
Tarian Sema ( Whirling Dervishes )
merupakan Tarian Sufi yang sangat religius dari Timur Tengah. Tarian ini
merupakan inspirasi dari Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana
Jalaluddin Rumi, dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia
dan di bumi ini adalah berputar.
Para penari
terus berputar mengikuti alunan musik, dimana semakin lama, putaran itu
kian cepat dan panjang. Kostum tari dengan rok lebar yang mereka kenakan
berkibar indah. Meliuk seiring dengan derasnya putaran para darwis ( penari
) itu. Seolah mengalami ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi
putaran yang semakin kencang.
Ketika guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi yang
bernama Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia, Rumi mengekspresikan kesedihan itu
dengan tarian sema tersebut. Ketika gurunya meninggal, Rumi sadar bahwa manusia
itu fana. Dari tarian itu, Rumi menemukan tujuan hidup yang hakiki, yaitu
mencari Tuhan. Sejak itulah dia mulai berputar, bahkan bisa selama tiga hari
tiga malam. Saat berputar, Rumi menanggalkan semua emosinya serta semua
rasa duniawi. Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan yang
sangat besar pada Sang Pencipta.
Tarian ini memerlukan fisik yang kuat, karena bisa
berputar-putar sampai ber jam-jam. Kalau kita berputar-putar seperti itu
beberapa menit saja, mungkin kepala sudah pusing, bahkan bisa menimbulkan
mual-mual dan mau muntah.
Bagian Pertama Para penari Darwis mengenakan topi
panjang Sikke yang melambangkan pusara atau batu nisan bagi egonya. Jubah putih
atau disebut Tennure adalah kain kafan yang melepaskan tabir ego dari Jubah
Hitam (Hirka) yang menyelimuti spiritualitasnya dalam mencapai kebenaran. Saat
bersiap dan dalam gerakan berhenti, para penari memeluk dan menyilangkan
tangannya, hal ini menggambarkan keesaan dan kesatuan Tuhan. Saat berputar tangannya
direntangkan, tangan kanan menghadap ke atas besiap menerima kemurahan Tuhan.
Tangan kirinya menghadap ke bawah beralih dari kanan ke kiri melalui jantung
hidupnya. Hal ini menunjukkan bagaimana meneruskan nikmat spiritual dari Tuhan
kepad manusia lain melalui ‘mata Tuhan”. Berputar dengan poros jantung dari
kanan ke kiri, sang darwis memeluk seluruh umat manusia dan ciptaan dengan
kasih sayang dan cinta. Ritual dimulai dengan sebuah eulogi “Nat-I Sarif”
kepada Nabi, sebagai perwakilan cinta, dan nabi-nabi sebelum beliau. Memuji
mereka berarti memuji Tuhan yang telah menciptakan mereka. Bagian Kedua Bagian
kedua adalah suara genderang sebagai symbol perintah Tuhan pada makhlukNya.
“Jadi, maka jadilah”, “Kun fa ya Kun” Bagian Ketiga Bagian ketiga adalah tambahan
instrument “taksim” yang seakan berkata melalui “ney” seruling panjang khas
pemusik rumi. Ini menunjukkan “Hembusan Nafas Kehidupan” pada semua mahluk.
Itulah tiupan keTuhanan.
Bagian Keempat Bagian keempat yaitu sambutan salam
sesama darwis dan kondisi larut dalam putaran “Devr-i Veled” yang diiringi
musik “peshrev”. Bagian ini menyimbolkan salut dan salam antar jiwa yang lepas
dari keterikatan pada bentuk dan badan. Bagian Kelima Bagian ini yaitu Sema
atau berputar. Terdiri dari empat salam. Pada penghujung masing-masing kembali
pada keadaan bersiap, para penari menunjukkan persaksian atas kesatuan Tuhan.
Salam pertama adalah kelahiran kesadaran dan rasa manusia atas kebenaran.
Penerimaan yang utuh atas keberadaan tuhan sebagai pencipta dan diri manusia
sebagai ciptaan. Salam kedua menggambarkan kelemahan manusia yang menyaksikan
kemegahan penciptaan didepan keagungan tuhan dan kemurahanNya. Salam ketiga
adalah tranformasi dri kelemahan menjadi cinta sehingga menjadikan akal tunduk
pada cinta. Ini adalah bentuk utuh berserah diri, pemusnahan diri dalam zat
yang dicinta, suatu peleburan.
Bentuk ekstase ini dalam ajaran Islam adalah
tingkat tertinggi yang disebut “Fanafillah”. Akan tetapi, derajat tertinggi
dalam Islam adalah derajat Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam, yang lebih
“layak” disebut sebagai hamba atau pelayan Tuhan, baru kemudian disebut sebagai
utusan tuhan. Tujuan Tarian Sema bukanlah ekstase tak berujung dan hilangnya
kesadaran pikiran. Pada masa penghentian salam ini, penari mengenali
keberadaannya, tangan bersilang menunjukkan kesadaran dan kemengertian ke Maha
Esa-an Tuhan. Salam keempat seperti sebagaimana Nabi saw sampai ke singgasana
Arsy dan kemudian kembali ke bumi menjalankan tugasnya. Penari darwis mencapai
kondisi “Fanafillah”, kembali dalam tugasnya sebagai ciptaan pada kondisi
kehambaan setelah berakhirnya perjalanan spiritualnya. Dia menjadi pelayan
Tuhan, kitab-kitabNya, para nabiNya dan pelayan bagi ciptaanNya. Bagian Keenam
Bagian ini diakhiri dengan pembacaan Al Qur’an, khususnya Surat Al Baqarah ayat
115: “Dan milik Allah Timur dan Barat. Kemanapun kamu menghadap disanalah wajah
Allah. Sungguh Allah Maha Luas, Maha Mengetahui’. Bagian Ketujuh Bagian ketujuh
adalah doa untuk arwah para nabi dan mukminin.
TARI HAKA
Haka adalah tarian
traditional Maori - penduduk asli - New Zealand, tarian ini diikuti oleh
teriakan dan dilakukan secara group. Tarian perang haka pada mulanya merupakan
tarian yang dilakukan oleh para warriors sebelum perang, dimaksudkan untuk
menunjukkan kekuatan dan kekuasaan mereka dengan tujuan mengintimidasi pihak
lawan. Tarian ini sesungguhnya tidak khusus merupakan tarian perang, atau hanya
dilakukan oleh sekelompok pria, tarian haka juga bisa dilakukan oleh wanita,
campuran pria dan wanita, bahkan bisa dilakukan oleh anak-anak.
Dalam tarian ini,
berbagai macam aksi dipertontonkan, misalnya ekspresi wajah yang memperlihatkan
warna putih mata dan menjulurkan lidah (mereka menantang dengan cara
menjulurkan lidah), atau memukulkan tangan ke tubuh dan menghentakkan kaki.
Teriakan dan geraman juga digunakan. Semua gerakan tubuh seperti tangan, kaki,
suara, mata dan lidah merupakan kombinasi untuk memperlihatkan keberanian atau
kegagahan, rasa jengkel, kegembiraan atau perasaan lain tergantung tujuan dari
tarian tersebut.
TARI SIMBA
Samba (lafal: [sɐbɐ]) adalah tarian Brasil dan
genre musik yang berakar dari Afrika. Tarian ini
berasal dari Afrika, dan dibawa oleh budak-budak Afrika ke Brazil.
Disana, tarian ini menjadi tarian rakyat, dan sejak tahun 1935 setiap tahun
diadakan festival Samba di Brazil Hal ini diakui di seluruh dunia sebagai
simbol dari Brasil dan Karnaval Brasil. Dianggap sebagai salah satu ungkapan
paling populer budaya Brasil, samba telah menjadi ikon identitas nasional
Brasil. Samba de Roda (tari lingkaran) dari Bahia, yang menjadi
warisan dunia oleh UNESCO bidang kemanusiaan pada tahun 2005, adalah akar utama
dari Carioca samba, samba yang dimainkan dan ditarikan di Rio de
Janeiro.
Secara tradisional, samba dimainkan dengan senar (cavaquinho dan berbagai
jenis gitar)
dan berbagai instrumen perkusi seperti tamborim. Dengan pengaruh
orkestra Amerika sejak Perang Dunia Kedua dan dampak budaya musik AS
pascaperang, mulai digunakan juga instrumen tiup seperti trombon,
terompet,
choro, flute dan klarinet.
TARI KETUK / TAP DACE
Tap dance, tarian yang berakar dari tradisi tari
Irlandia, yang merupakan suatu daerah indah berbukit-bukit, berkabut, terkenal
dengan militansi dan kerakyatannya . gerakan tari tap dance-seperti
namanya-menekankan gerak telapak kaki yang menimbulkan efek bunyi ritmik akibat
hentakan sepatu pada lantai pentas. Sejumlah penari serentak melakukan gerakan
tap, mengentak-entakkan kaki ke lantai. Presisi dan akurasi mereka terukur
prima dan matematis. Sementara wajah, senyum, dan tatapan mata mereka begitu
ekspresif.
Tarian tradisi Irlandia itu dipermodern dengan
koreografi yang memasukkan beragam unsur gerak di luar pakem tradisi. Panggung
disiram tata cahaya warna-warni. Dalam hal tata cahaya ini, tak ada komentar
lain kecuali ini: prima.
Dari kaki para penari yang tak kalah indahnya
itulah kita mendengar ketukan langkah yang girang, ber-cericit, dan berbagai
hal lain yang menimbulkan suasana hati macam-macam.
Tap dance yang merupakan gaya baru hasil perpaduan antar-ras di
Amerika dan Afrika itu, pada abad ke-19, masih menjadi tarian jalanan yang
digemari imigran Irlandia dan para budak kulit hitam.
FESTIVAL TARI AWA
Tari
Awa (阿波踊り
Awa Odori?) adalah tari asal Provinsi
Awa (Prefektur Tokushima), Jepang yang ditarikan secara beramai-ramai
di berbagai kota dan desa di Prefektur Tokushima untuk menyambut perayaan Obon. Setiap tahun tanggal 12-15
Agustus, tari Awa dilangsungkan di tengah kota Tokushima.
Penari
Awa menari dalam kelompok-kelompok yang disebut ren sambil berpawai di
jalan-jalan. Satu kelompok penari bisa terdiri dari lusinan penari. Tari Awa
adalah sejenis Bon
Odori. Penari
wanita menari dengan posisi tubuh tegak dan tangan yang digerak-gerakkan di
atas kepala. Pria menari dengan pinggul direndahkan, serta gerakan tangan
dan kaki yang dinamis.
Musik
pengiring menggunakan alat musik yang terdiri dari shamisen, perkusi (taiko dan tsuzumi), genta (kane), dan flute (yokobue). Lagu yang
dimainkan adalah lagu populer dari zaman
Edo yang berjudul
"Yoshikono".
Selain
dipertunjukkan di Prefektur Tokushima, kelompok tari Awa asal Tokushima sering
berkeliling di kota-kota besar di Jepang (khususnya di wilayah Kanto). Di distrik Suginami-ku, Tokyo, tari Awa diselenggarakan kuil Kōenji bersama pusat perbelanjaan di
dekatnya.
Festival tari Awa sudah diselenggarakan sejak
400 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu dari 3 matsuri terbesar di Shikoku. Tari Awa sering dikatakan berasal dari gerakan
tari disertai pengucapan doa agama Buddha. Penjelasan lain mengatakan bahwa
penguasa Istana
Tokushima
yang bernama Hachisuka
Iemasa
memerintahkan penduduk Tokushima untuk menari beramai-ramai setelah istana
selesai dibangun. Menurut cerita yang lain, tari Awa mulai ditarikan orang
sejak Tokushima dijadikan wilayah administrasi (han) tersendiri
TARI KIPAS BUCHAECHUM KOREA
Buchaechum atau Tari Kipas adalah salah
satu tarian tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan
oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh
penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954. Para penari menari menggunakan kipas yang
berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.
Tari
Kipas adalah salah satu bentuk tarian yang paling eksotis . Tari kipas ini
memiliki beberapa variasi tersendiri yang merupakan hasil dari kebudayaan kore.
Bahkan ,Tarian ini telah banyak memikat para penonton dari Negara-negara
Barat.
Tari Kipas lebih memfokuskan kepada
warna-warni pakaian yang mencolok dan format posisi para penari. Dalam tarian
ini kipas tidak hanya tampil sebagai alat pengusir hawa panas, tapi juga bisa
menjadi bunga atau gelombang laut dengan cara meletakkan kipas itu berdempetan
TARI KATHAK INDIA
kathak ( Hindi : कथक, Urdu : کتھک) adalah salah
satu dari delapan bentuk tarian klasik India , berasal dari India utara dan daerah yang sekarang bagian
dari Pakistan.
Pada masa lalu, pertunjukan ini tampil di
alun-alun desa atau halaman candi.Sebagian besar dari pertunjukan ini,
menceritakan misah-kisah mitologi dan moral, dengan berupa gerakan tangan dan
ekspresi wajah
Itu adalah teater klasik, menggunakan musik
instrumental dan vokal bersama dengan gerakan bergaya, untuk meramaikan cerita.
. Bentuknya hari ini berisi jejak dan ritual
tarian kuil, dan pengaruh gerakan bhakti . Dari abad ke-16 dan seterusnya
ini menyerap fitur tertentu dari tari Persia dan Asia Tengah tari yang diimpor
oleh pengadilan kerajaan dari era Mughal .
Pertunjukan tarian ini adalah tarian klasik, yang
menggunakan music instrumental dan vokal, bersama dengan gerakan yang bergaya
tinggi, yang bertujuan untuk meramaikan cerita. Sejak abad ke 16 dan
seterusnya, tarian ini terpengaruh kebudayaan dari Persia dan Asia tengah,
ketika era dinasti Mughal di Idia.
TARI NAGA LIONG
Tari
Naga (karakter sederhana: 舞龙; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ lóng) atau
disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian
tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari
Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada
waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah
'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai
suatu simbol identitas etnis.
Dalam
tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan
belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan
mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari
gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan
kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para
penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini --- berkelok-kelok dan
berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan
historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang
tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.
TARI KHMER
Tarian Khmer klasik, yaitu seni pertunjukan seperti
balet asli dari Kamboja, seringkali disebut "Tarian
Bidadari". Konon tarian Khmer kalsik pada zaman sekarang dihubungkan
dengan tradisi menari di istana raja-raja Angkor, yang terinspirasi dari mitologi tentang istana para dewa
di kahyangan dan penarinya adalah para bidadari.
Gerakannya
tarian ini lambat, seperti menghipnotis, mencerminkan gerakan tarian dari
Negara Kamboja. Tubuh penari harus fleksibel dan seperti tak bertulang.
TARI ODISSI
Odissi adalah tarian yang berasal dari Orissa untuk memuja Krishna. Ciri khas tari ini adalah ditarikan
dengan sukacita dan penuh semanga. Tarian ini penuh gerakan yang
mengkonsentrasikan pada tribhang, gerakan tubuh yang terbagi atas tiga
bagian, kepala, dada dan torso. Penari Odissi menceritakan tentang
8 inkarnasi dari Vishnu, yakni Dewa Krishna.
Tari
Odissi merupakan tari klasik India yang berkembang sebagai ekspresi kebaktian
spiritual, suatu bentuk tarian yang
anggun kepada Sang Pencipta. Kesenian ini masih dipertahankan di tempat-tempat
suci di Orissa. Banyak kaum perempuan menari yang dikenal sebagai Maharis,
mereka terikat dengan tempat-tempat suci untuk mengadakan ritual pagi dan malam
kepada dewa-dewa. Tradisi tari ini dipelihara secara turun-temurun dari
generasi ke generasi berkat ketekunan penari-penari kuil. Tari Odissi ini cukup
istimewa dan berbeda dari jenis tari-tari lainnya, karena keanggunan dan
pesonanya. Karakteristik tari Odissi
adalah pada defleksi (lekukan) pinggul, sikap berdiri seperti Chauka dan
Tibhanga (triple bend), desain lengkung pada gerakan tangan, gerakan tubuh
berputar yang mengalir, juga penuh pose sikap seperti patung yang disebut
bhangis.
TARI HULA
Hula atau hula-hula adalah jenis
tarian asal Kepulauan Hawaii yang diiringi nyanyian atau lagu. Hula diciptakan
oleh orang Polinesia dari Kepulauan Hawaii. Lagu yang mengiringi tarian disebut
mele. Hula menggambarkan
atau mendramatisasikan mele.
Ada banyak jenis hula. Hula bisa digolongan
menurut gaya, tema, atau periode. Hula Preservation Society mencatat sekitar
300 jenis hula. Berdasarkan gaya penyajian, hula dibagi menjadi dua kategori: kahiko
dan ʻauana.
Kahiko adalah hula kuno yang dipentaskan sebelum warga kulit putih tiba
di Hawaii. Kahiko diiringi dengan nyanyian dan permainan alat musik
tradisional. Hula yang berkembang melalui pengaruh Barat disebut ʻauana. Hula
ini juga diiringi nyanyian dan permainan alat musik tradisional yang sudah
mengkombinasikan alat musik modern seperti gitar, ukulele, dan kontrabass.
Hula juga dipertunjukkan dalam ritual keagamaan, misalnya
dalam upacara di panggung heiau. Kesalahan kecil sewaktu
menari bahkan sudah menjadikan tarian sebagai tidak sah, dan dipercaya sebagai
pertanda nasib buruk. Penari yang masih belajar sudah tentu banyak membuat
kesalahan. Selama masih belajar, penari dipingit secara ritual dan berada bawah
perlindungan dewi Laka. Setelah tamat, upacara diadakan
untuk merayakan keberhasilan belajar hula dan lepasnya dari pingitan.
Hula dipertunjukan untuk hiburan sehari-hari atau
di pesta-pesta keluarga. Ketika dipertunjukkan di hadapan kepala suku, tari
hula menjadi acara yang serius. Kepala suku biasanya berkeliling dari satu
tempat ke tempat lainnya di wilayah kekuasaannya. Setiap desa harus menjamu
kepala suku dengan makanan, menyediakan tempat menginap dan hiburan untuk
kepala suku dan rombongannya. Pertunjukan hula dulunya merupakan salah satu
bentuk tanda kesetiaan, dan sering dipakai untuk menyanjung kepala suku. Dalam
kesempatan tersebut juga dibawakan hula suci untuk para dewa-dewi Hawaii. Semua
tarian hula harus dibawakan hingga selesai tanpa salah. Kesalahan dianggap
membawa pertanda buruk dan sikap tidak hormat.
Kepala suku dari wilayah lain juga dijamu dengan
tari hula. Bentuk keramahan ini dilanjutkan untuk menyambut kedatangan
tokoh-tokoh penting dari Barat yang datang berkunjung. Mereka nantinya menulis
pengalaman mereka menyaksikan pertunjukan hula pada abad ke-19 dan abad ke-20.
Asal usul hula dijelaskan dalam berbagai legenda.
Dalam cerita , dikisahkan tentang Pele sang dewi api yang melarikan diri dari
saudara perempuan bernama Namakaokaha'i (dewi samudra). Pele
mencari tempat tinggal, dan menemukan sebuah pulau yang membuatnya tidak bisa
disentuh ombak
samudra. Serangkaian kawah
di Kepulauan Hawaii menandai hula yang pertama kali ditarikan oleh Pele sebagai
perayaaan kemenangan atas Namakaokaha'i.
TARI CHAKKIRAKO
Chakkirako (チャッキラコ?) adalah tari rakyat dari kawasan Nakazaki dan
Hanagure di Distrik Misaki, Kota Miura, Prefektur Kanagawa, Jepang. Tari ini dibawakan setahun sekali
pada 15 Januari sebagai tradisi perayaan tahun
baru kecil
(koshogatsu). Penari berjumlah sekitar 20 anak perempuan usia
taman kanak-kanak hingga sekolah dasar (5 hingga 12 tahun). Mereka menari di
depan kuil Shinto dan beberapa rumah tinggal penduduk setempat.
Setelah
menerima penyucian dari pendeta Shinto, pagi hari sekitar pukul 10.00, para
penari mulai menari untuk Kuil Kainan sekitar pukul 10.30. Tarian mereka
melambangkan harapan penduduk setempat untuk memperoleh tangkapan ikan
melimpah, dagangan laris, dan rumah tangga yang rukun. Selepas tengah hari,
tarian dipersembahkan kepada Ryū Kamisama di depan kuil kecil di kawasan
Nakazaki-Hanakure. Selanjutnya, penari berganti kostum dengan hakama berwarna merah dilengkapi suikan dan penutup kepala eboshi. Dari siang hingga senja, mereka
menari berkeliling di toko-toko dan rumah penduduk setempat yang berpengaruh.
Pada
tahun 1976, Pemerintah Jepang menetapkan Chakkirako sebagai Warisan Penting
Budaya Takbenda Rakyat. UNESCO memasukkan tari ini ke dalam Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2009.
Kostum
penari berupa kimono berwarna-warni cerah. Para penari
menari sambil berjajar berhadap-hadapan atau menari dalam lingkaran. Alat-alat
menari yang dipegang sewaktu menari bergantung kepada jenis tarian. Penari
memegang maiōgi (kipas lipat untuk menari, atau dua buah kipas lipat)
atau chakkirako (sebutan untuk sepasang perkusi dari batang bambu
sepanjang kira-kira 20 cm, dan kedua ujungnya berhiaskan giring-giring dan
guntingan kertas 5 warna).
Tarian
mereka tidak diiringi alat musik, melainkan diiringi nyanyian yang disebut ondotori,dari
lima hingga sepuluh orang wanita berusia 40 tahun hingga 80 tahun. Pakaian yang
dibawakan para wanita adalah kimono warna hitam lengkap dengan haori. Nama tarian ini berasal dari bunyi
chakkirako yang terdengar setelah para penari membunyikan dua batang
bambu yang mereka bawa.
Ada enam repertoar sesuai dengan
judul lagu:
- "Hatsuise" (初いせ?)
- "Chakkirako" (ちゃっきらこ?)
- "Nihon-odori" (二本踊り?)
- "Yosasa-bushi" (よささ節?)
- "Kamakura-bushi" (鎌倉節?)
- "Oise Mairi" (お伊勢参り?)
Keseluruhan dari repertoar juga
disebut "Chakkirako".
Chakkirako
tidak memiliki asal usul yang pasti. Tarian ini konon berasal dari berbagai
tarian yang dibawa oleh para pelaut dari berbagai daerah di Jepang yang
singgah di Pelabuhan Misaki. Chakkirako diketahui sudah ditarikan sejak
pertengahan zaman
Edo untuk mendoakan hasil tangkapan
ikan melimpah. Salah satu kisah menyatakan dewa-dewa Kuil Kainan mengajarkan
tarian ini kepada anak perempuan penduduk setempat. Kisah lain mengatakan
ketika berwisata di Misaki, Minamoto no Yoritomo diminta untuk menari oleh ibu dan
anak yang sedang mengambil rumput laut. Yoritomo menolak karena merasa sudah
tua, dan sebagai gantinya anak perempuan dari wanita itu disuruhnya menari.
Anak perempuan itu menari dengan membawa batang bambu kecil, dan ibunya menyanyi.
TARI SALSA
Salsa” berasal dari bahasa
Spanyol yang secara harafiah berarti saus ( inggris : “Sauce” ) yang secara
spesifik sebetulnya merupakan sejenis saus sambal / saus pedas yang biasanya
digunakan untuk makanan Amerika Latin. Namun, pengertian Salsa sebagai sebuah
dance dan aliran musik ternyata telah melewati perjalanan sejarah yang sangat
panjang dan penuh dengan kontroversi.
sumber : http://planetkikuk.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar